Senin, 27 Februari 2012

Morfologi Tumbuhan

BUAH (FRUCTUS)
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal bauh, umumnya merupakn buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (frictus nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh. Apabila bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian. Apa yang dinamakan buah justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius).
A.  Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:
1.    Buah semu tunggal, yaitu buah yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain dari bunga yang ikut membentuk buah, misalnya:
ü  Tangkai bunga, pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.)
ü  Kelopak bunga, pada buah ciplukan ( Physalis minima L.)
2.    Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain dari bunga yang ikut tumbuh dan merupakn bagian buah yang menyolok, misal buah arbe (Fragraria vesca L).
3.    Buah semu majemuk, ialah buah yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak satu buah saja, misal buah nangka (Artocarpus integra Merr) dan keluwih (Artocarpus communis Forst).
                                      
Buah nangka (Artocarpus integra Merr)                                         Keluwih (Artocarpus communis Forst)
B.  Buah Sejati
1.    Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya:
ü  Buah mangga (Mangifera indica L), mempunyai satu ruang dan satu biji.
ü  Buah pepaya (Carica papaya L), terbentuk dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
ü  Buah durian (Durio zibetinus Murr), yang terbentuk dari beberapa daun buah, mempunayi beberapa ruangan dan beberapa biji.
170px-Pekawai_070314_0221_utk
Buah sejati tunggal dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
ü  Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayuh seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L), padi (Oryza sativa L) dll.
ü  Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah buah yang dinding buahnya tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) seringkali jelas dapat dibedakan dalam 3 lapisan, yaitu:
·         Kulit luar (exocarpium atau epicarpium)
·         Kulit tengah (mesocarpium)
·         Kulit dalam (endocarpium)
1)      Buah sejati tunggal yang kering (siccus)
a.         Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji. Jika buah ini masak tidak akan pecah (indehiscens).
Contoh dari golongan ini, yaitu:
*        Buah padi (caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji. Misalnya: buah padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.).
*        Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan. Misalnya: buah bunga matahari (Helianthus annuus L.), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L.).
 
buah bunga matahari (Helianthus annuus L.)
170px-Mirabilis_jalapa17
buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapa L.).
*        Buah keras (nux), seperti buah kurung tetapi buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Misalnya pada buah sarangan (Castanea argentea BI.).
*        Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, akan tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin.
b.        Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji. Jika buah ini masak, dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia) atau pecah sedemikian rupa sehingga biji terlepas.
*        Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Buah berbelah dapat dibedakan menjadi beberapa bagian:
·         Buah berbelah dua (diachenium), misalnya buah pegagan (Centella asiatica Urb.)
·         Buah berbelah tiga (triachenium), misalnya buah Trapaeolum majus L.
·         Buah berbelah empat (tetrachenium), misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L.)
·         Buah berbelah banyak (polyachenimu).
*        Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah kendaga (ruangan) yang terdapat dalam buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan antara lain:
·         Buah berkendaga dua (dicoccus)
·         Buah berkendaga tiga (tricoccus), misalnya buah jarak (Ricinus communis L.)
·         Buah berkendaga lima (pentacoccus)
·         Buah berkendaga banyak (polycoccus)
*        Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas saru atau beberapa daun buah. Jika masak akan pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu lama melekat pada tangkai buah.
Buah kotak dapat dibedakan, antara lain:
·         Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya. Misal buah biduri (Calotropis gigantea Dryand.)

·         Buah polong (legumen), buah ini terbentuk dari satu daun buah dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Misalnya buah orok-orok (Crotalaria sp.), buah kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.)
 
buah orok-orok (Crotalaria sp.)
·         Buah lobak atau polong semu (siliqua), buah ini tersusun atas dua daun buah. Mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Misalnya buah lobak (Raphanus sativus L.).
·         Buah kotak sejati (capsula), buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah.buah ini jika sudah masak akan membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
2)      Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus)
a.         Buah buni (bacca), yaitu buah yabg dindingnya mempunyai dua lapis, ialah lapisan luar yang tipis agak kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan yaitu buah pepaya (Carica papaya L.) dan yang kulit buahnya tidak begitu tebal, mempunyai sifat yang kaku, tidak lunak, dan tadak berdaging, bijinya terdapat bebas di dalamnya, misalnya buah duku (Lansium domesticum Corr.) dan buah rambutan (Nephelium lappaceum L.).
b.        Buah mentimun (pepo), buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah melipat lagi ke arah dinding buah, sehingga ruang-ruang di tengah-tengah buah terbagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna. Misalnya buah mentimun (Cucumis sativus L.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.).
c.         Buah jeruk (hesperidium), adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus sp.).
d.        Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera indica L.), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos nucifera L.), yang mesokarpnya berserabut.
e.         Buah delima. Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah delima (Punica granatum L.).
f.         Buah apel (pomum), seperti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kuat seprti kulit, kulit tengah tebal, lunak berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan dan tiap ruang mengandung saru biji. Misalnya buah apel ( Pyrus malus L.) dan buah per (Pyrus communis L.).
2.      Buah sejati ganda, ialah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapinsemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul, buah sejati ganda dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Buah kurung ganda, misalnya pada buah bunga mawar (Rosa hybrida Hort.). dalam badan yang berasal dari bunganya yang berbentuk periuk, terdapat banyak buah-buah kurung.
b.      Buah batu ganda, pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.), bunganya mempunyai banyak bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
c.       Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung. misalnya pada cempaka (Michelia champaka L.).
d.      Buah buni ganda, seperti pada buah bumbung, akan tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya buah srikaya (Annona squamosa L.).
3.      Buah sejati majemuk, merupakan buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
a.       Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, seperti pada buah nenas (Ananas comosus Merr.).
b.      Buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus tectorius Sol.), pace (Morinda).
c.       Buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus annuus L.).
d.      Buah pada majemuk, misalnya buah jagung (Zea mays L.). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar